Apa itu saham? Jadi, saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau penyertaan modal. Pemilik saham memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Dengan memegang saham, selain klaim kepemilikan perusahaan, Anda berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Nah, cara dapat saham yaitu dengan membelinya di pasar modal.
Jenis saham
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham di BEI terbagi menjadi 9 sektor yakni pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, industri mesin, industri barang konsumsi, properti dan konstruksi bangunan, infrastruktur dan transportasi, keuangan, serta perdagangan jasa dan investasi.
Selain dibagi per sektor, saham terbagi pula atas saham biasa (common stock – pemegang diprioritaskan untuk pembagian dividen) dan saham preferen (preferred stock – pemegang tidak diprioritaskan).
Keuntungan dan risiko
Membeli saham di pasar modal berisiko tinggi lho. Risiko kerugian yang paling lazim dalam investasi saham adalah harga jual saham yang lebih rendah.
Cara membeli saham
Dikutip dari laman Yuknabungsaham yang dikelola PT Bursa Efek Indonesia, untuk membeli saham, investor harus menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker).
Sedangkan untuk penjualan saham, total dana yang didapat investor adalah nilai sesuai harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan PPh. Umumnya, biaya transaksi saham 0,2—0,3 persen dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN) dan ditambah PPh 0,1 persen khusus untuk transaksi penjualan saham. Membeli saham pun harus dilakukan dalam 1 lot/100 lembar.
Modal beli saham
Ditentukan oleh tiga faktor, yaitu harga saham perusahaan yang akan dibeli, fee transaksi sekuritas, dan jumlah saham yang akan dibeli.
Sebagai ilustrasi, pada Januari 2020, A ingin membeli 2 lot saham PT ABCD seharga Rp 1.000 per lembar saham. Sementara perusahaan sekuritas menetapkan biaya transaksi sebesar 0,3 persen. Maka, total jumlah modal yang diperlukan adalah sebesar Rp 200.600.
Dalam transaksi jual saham, transaksi yang dilakukan A dikenakan biaya sebesar 0,3 persen dan pajak PPh atas transaksi jual sebesar 0,1 persen. Maka, total uang yang akan didapatkan A dari penjualan saham PT ABCD yakni sebesar Rp 239.040.
Tahapan cara membeli saham:
- Siapkan dokumen berupa KTP, NPWP, buku tabungan, dan meterai.
- Datang ke kantor perusahaan sekuritas terdekat atau bisa mendaftar melalui online. Untuk daftar perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia dan melayani transaksi jual beli saham di BEI bisa dilihat di sini.
- Isi formulir pendaftaran sebagai investor pasar modal yang disediakan oleh perusahaan sekuritas.
- Investor harus menyetorkan dana awal ke nomor rekening dana investor atau RDI. Masing-masing perusahaan sekuritas memiliki ketentuan yang berbeda-beda untuk besaran dana awal yang harus disetorkan.
- Jika pendaftaran sudah diproses, investor akan diberikan akses untuk masuk ke akun dashboard untuk melakukan transaksi jual beli saham milik perusahaan sekuritas, seperti PIN transaksi, password, dan user ID.
Investor pemula disarankan untuk mempelajari berbagai analisis saham, seperti analisis teknikal dan analisis fundamental. Kalau sudah paham, yuk mulai investasi saham. Selain berinvestasi di saham, kamu juga harus berinvestasi di asuransi untuk melindungi dirimu dari resiko finansial di masa depan. Jika sewaktu-waktu kamu masuk rumah sakit dan butuh biaya berobat, kamu gak mau jual semua aset saham kan? Nah, oleh karena itu investasi itu penting. Yuk, baca juga 10 manfaat asuransi umum berdasarkan jenisnya.